Sarirejo - DINAS KESEHATAN KAB KENDAL BEKERJA SAMA DENGAN BALAI LABKESMAS BANJARNEGARA MELAKUKAN SURVEI RESISTENSI NYAMUK TERHADAP INSEKTISIDA FOGGING DI DESA SA

DINAS KESEHATAN KAB KENDAL BEKERJA SAMA DENGAN BALAI LABKESMAS BANJARNEGARA MELAKUKAN SURVEI RESISTENSI NYAMUK TERHADAP INSEKTISIDA FOGGING DI DESA SA

Pelaksanaan Survei Resistensi Nyamuk terhadap Insektisida Fogging di Desa Sarirejo

Sarirejo, Kaliwungu — Dalam upaya mendukung program pengendalian penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), telah dilaksanakan kegiatan Survei Resistensi Nyamuk terhadap Insektisida Fogging di wilayah RT 1 dan RT 2 RW 9 Desa Sarirejo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal, pada hari Selasa, 12 November 2025.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pemantauan Efektivitas Insektisida yang dilakukan oleh tim teknis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal bekerja sama dengan Balai Labkesmas BanjarnegaraPuskesmas Kaliwungu dan Pemerintah Desa Sarirejo. Tujuan survei ini adalah untuk mengetahui tingkat ketahanan (resistensi) populasi nyamuk Aedes aegypti terhadap insektisida yang biasa digunakan dalam kegiatan pengasapan (fogging).

Dalam pelaksanaannya, petugas bersama kader desa melakukan pengumpulan sampel jentik dari beberapa rumah warga di dua RT tersebut. Selanjutnya, sampel tersebut diuji di laboratorium untuk mengetahui respon nyamuk terhadap beberapa jenis insektisida, termasuk malathion dan cypermethrin.

Dari hasil pemeriksaan, tercatat:

  • Jumlah rumah yang diperiksa: 95 rumah

  • Rumah positif jentik: 47 rumah

  • Angka Bebas Jentik (ABJ): 50,5%

  • Jumlah container yang diperiksa: 261 unit

  • Container positif jentik: 75 unit

  • House Index (HI): 28,7%

Hasil ini menunjukkan bahwa angka bebas jentik masih di bawah standar minimal yang ditetapkan Kementerian Kesehatan, yaitu 95%. Kondisi tersebut mengindikasikan masih tingginya potensi penyebaran nyamuk penular DBD di wilayah RT 1 dan RT 2 Desa Sarirejo.

Ketua TP PKK Desa Sarirejo, ibu Nunung Indriastuti yang ikut mendampingi pelaksanaan Survei menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan survei ini dan mengimbau masyarakat untuk lebih waspada.

“Dengan hasil ABJ hanya 50,5%, ini menjadi peringatan bagi kita semua agar lebih giat menjaga kebersihan lingkungan dan melaksanakan PSN 3M Plus. Fogging bukan solusi utama, yang paling penting adalah memutus siklus hidup nyamuk dari jentiknya,” ujarnya.

Dengan kegiatan survei ini diharapkan masyarakat Desa Sarirejo semakin sadar akan pentingnya gerakan 3M Plus — menguras, menutup, dan memanfaatkan kembali barang bekas — sebagai langkah efektif dalam mencegah penyebaran DBD.

Selain survei, petugas juga memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus, seperti menguras, menutup, dan mendaur ulang barang bekas, serta menjaga kebersihan lingkungan agar tidak menjadi tempat berkembang biak nyamuk.

Hasil survei ini nantinya akan digunakan sebagai bahan evaluasi oleh Dinas Kesehatan untuk menentukan jenis insektisida yang masih efektif digunakan di wilayah Kaliwungu dan sekitarnya.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan semakin sadar akan pentingnya gerakan 3M Plus — menguras, menutup, dan memanfaatkan kembali barang bekas — sebagai langkah efektif dalam mencegah penyebaran DBD.


Dipost : 12 November 2025 | Dilihat : 110

Share :